Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Juni 2013

Hati-hati Al-Qur'an Palsu Yang Berisi Surah Palsu


Kali ini Saya akan memberitahu bahwa sekarang kita harus Hati-hati dengan Al-Qur'an Palsu Yang Berisi Surah Palsu.


Di pagi hari Saya sudah dikejutkan karena dikirimi SMS yang berisi seperti ini "Hati-hati jika beli AL-QURAN cetakan terbaru, ada 4 surah palsu ciptaan kafir laknatullah. Surah itu : 1. AL-IMAN 2. AL-WASAYA 3.AL-TASAJUD 4. AL-MUSLIMIN. Jangan buka situs the QUR’AN, isinya palsu" karena Saya penasaran dengan SMS tersebut dan Saya pun mencari ke google dengan keyword "Al-Qur'an palsu".

Setelah melihat hasil pencarian tentang hal tersebut, Saya langsung melihat, memang hal ini telah diperbincangkan di dunia maya sejak lama, beberapa forum telah terdapat diskusi tentang hal ini. Kemudian, akhirnya perhatian Saya tertuju pada salah satu hasil pencarian lainnya. Karena dari SERP yang ditampilkan nampak seperti urutan ayat layaknya surah Al-Qur’an sungguhan. Memang benar di halaman tersebut bisa kita dapatkan sebuah ‘surah’ yang kalau dirasa-rasa aneh, kata-katanya memang menyerupai Al-Qur’an namun sama sekali tidak pernah ada kata-kata dalam Al-Qur’an yang benar-benar seperti itu. Sebagai contoh adalah potongan berikut :

"We have allowed you to modify any of our decisions"
Artinya :
"Kami telah mengijinkan kamu untuk merubah banyak dari keputusan kami"

Sangat bertentangan dengan aturan Islam, yang sangat menjaga keaslian isi Qur’an, tidak pernah akan ada perubahan di dalam Qur’an, walau cuma satu huruf dan sangat sejalan dengan pola pikir kaum Ahli Kitab yang sudah terbukti sok pintar dari Allah dengan mengubah Injil sesuka hati mereka sendiri.

Penasaran Saya berlanjut, untuk mengetahui lebih banyak hal tentang surah-surah palsu ini, maka Saya memotong url dari halaman tersebut menjadi http://www.annaqed.com/suralikeit/ dan di sana kita bisa mendapatkan daftar surah palsu lainnya total 12 surah palsu [Surah Al-Hayat, Surah Al-Afdal, Surah Araja, Surah Al-Mukataa, Surah Al-Kitab, Surah Al-Usfoor, Surah An-Nabi, Surah Ad-Du'a, Surah Al-Iman, Surah At-Tajassud, Surah Al-Muslimoon, Surah Al-Wasaya], Saya tidak begitu tertarik untuk membaca berbagai kebohongan yang disebabkan kebodohan yang begitu nyatanya.

Sebelum daftar surah tersebut, ada satu ayat Al-Qur’an yang dimunculkan, yaitu surah Al-Baqarah ayat 23 dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Oh, rupanya mereka benar-benar merasa jago, sehingga mereka membuat sesuatu yang menyerupai surah ini, mereka mencoba untuk menandingi Firman Allah Azza Wajala.

Penasaran Saya makin menjadi tentang situs "gila" ini, lalu Saya mencoba untuk mengakses halaman depan situs ini, http://www.annaqed.com/en/default.aspx. Satu kalimat berwarna hijau langsung menarik perhatian Saya, "A Better Alternative to Burning the Quran" artinya "Jalan lain untuk membakar Al-Qur’an" Bagaimana coba, mari kita simak.

Artikel dimulai dengan mengingat kecaman dari seluruh dunia yang diterima pastor Terry Jones saat hendak melaksanakan pembakaran Al-Qur’an pada September 2010, kemudian sang penulis menyampaikan bahwa hal tersebut hanyalah sebuah perjuangan sia-sia. Karena pertentangan pastinya tidak akan berakhir, selama umat masih memegang hal yang disebut dengan toleransi beragama.

Karenanya, penulis artikel tersebut, Bassam Darwich, mengajukan alternatif dengan membuat Al-Qur’an tandingan yang diberikan secara cuma-cuma kepada pengunjung Ground Zero (bekas gedung WTC), yang tentu saja artinya nyeleweng dari kebenaran, dengan disertai tentang sejarah Islam dari sudut yang salah, penafsirah ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist secara serampangan. Dampak dari penerbitan Qur’an palsu ini diperkirakan lebih ampuh daripada membakar Al-Qur’an yang cuma menjadi momen sesaat.

Untuk belajar Qur’an yang baik bisa kunjungi → di sini.


Update :

  • Isi ayat palsunya ada di kaskus → di sini


Semoga Bermanfaat !
sumber

Sabtu, 25 Mei 2013

Mukaddimah (Kisah 25 Nabi)


Kali ini Saya akan berbagi Kisah 25 Nabi.


Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya. Ciri-ciri mereka dikemukakan dalam Al-Qur’an,

"... ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al Ahzab : 39).

Perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah : seorang Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT guna disampaikan kepada segenap umatnya. Para Nabi dan Rasul mempunyai 4 sifat wajib dan 4 sifat mustahil, serta satu sifat jaiz, yaitu :
  1. Shiddiq (benar), Mustahil ia Kizib (dusta).
  2. Amanah (dapat dipercaya), mustahil Khianat (curang).
  3. Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada umatnya), Mustahil Kitman (menyembunyikan Wahyu).
  4. Fathonah (Pandai/cerdas), Mustahil Jahlun (Bodoh).
  5. Bersifat jaiz yaitu Aradhul Basyariyah (sifat-sifat sebagaimana manusia).

Di dunia ini telah banyak Nabi dan Rasul telah diturunkan, tetapi yang wajib diketahui oleh umat Islam adalah sebanyak 25 Nabi dan Rasul, yaitu :
  1. Nabi Adam as
  2. Nabi Idris as
  3. Nabi Nuh as
  4. Nabi Huud as
  5. Nabi Shaleh as
  6. Nabi Ibrahim as
  7. Nabi Ismail as
  8. Nabi Luth as
  9. Nabi Ishaq as
  10. Nabi Ya’qub as
  11. Nabi Yusuf as
  12. Nabi Syu’aib as
  13. Nabi Ayyub as
  14. Nabi Dzulkifli as
  15. Nabi Musa as
  16. Nabi Harun as
  17. Nabi Daud as
  18. Nabi Sulaiman as
  19. Nabi Ilyas as
  20. Nabi Ilyasa as
  21. Nabi Yunus as
  22. Nabi Zakaria as
  23. Nabi Yahya as
  24. Nabi Isa as
  25. Nabi Muhammad saw

Untuk membaca kisah-kisahnya bisa lihat disini → kisah 25 nabi

Semoga Bermanfaat !

Rabu, 22 Mei 2013

Rukun Islam dan Rukun Iman


Kali ini Saya akan memberitahu Rukun Islam dan Rukun Iman.
Rukun Islam itu harus kita jalankan dan Rukun Iman pun harus kita yakini agar kita menjadi umat muslim dan muslimah yang sejati.


Rukun Islam :
1.Mengucap dua kalimat syahadat.
2.Menunaikan sholat lima waktu dalam sehari semalam.
3.Mengeluarkan zakat.
4.Berpuasa pada bulan Ramadhan.
5.Melaksanakan haji bagi mereka yang mampu.


Rukun Iman :

1.Iman kepada Allah.
Patuh dan taat kepada ajaran dan hukum-hukum Allah.

2.Iman kepada malaikat-malaikat Allah.
Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.

3.Iman kepada kitab-kitab Allah.
Melaksanakan ajaran kitab-kitab Allah hanif. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur'an.
Al-Qur'an memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-kitab Zabur, Taurat, dan Injil.

4.Iman kepada rasul-rasul Allah.
Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran.

5.Iman kepada hari kiamat.
Faham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan.

6.Iman kepada Qada dan Qadar.
Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada alam semesta.


Semoga Bermanfaat !

10 Malaikat dan Tugas-tugasnya Yang Wajib Diketahui


Kali ini Saya akan memberitahu 10 Malaikat dan Tugas-tugasnya Yang Wajib Diketahui.

Salah satu bentuk keimanan itu adalah iman kepada para malaikat. Iman kepada malaikat adalah keyakinan umat Muslim yang kuat bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat yang diciptakan-Nya dari cahaya dan malaikat tidak mempunyai hawa nafsu sedikitpun. Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan Allah Swt.

Malaikat berasal dari kata malak (bahasa Arab) yang artinya kekuatan. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan karena mereka tidak pernah melanggar dan selalu patuh pada perintah-Nya. Mereka bertasbih siang dan malam tanpa berhenti.  Setiap gerakan di langit dan di bumi, berasal dari para malaikat yang bertugas di sana. Sesuai tugas-tugasnya, para malaikat itu terbagi atas 10 (sepuluh), meskipun jumlah sebenarnya hanya Allah saja yang mengetahui. Dan tugas-tugas 10 malaikat inilah yang harus diketahui oleh setiap Muslim.


  1. Malaikat Jibril : Bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul Allah swt.. Dialah yang mengantarkan dan mengawal serta juru bicara Nabi Muhammad saw. pada waktu beliau melakukan Isra' Mi'raj.
  2. Malaikat Mikail : Bertugas membagi dan mengatur rezeki dari Allah swt. kepada semua makhluk hidup, selain itu malaikat mikail juga bertugas untuk menurunkan hujan.
  3. Malaikat Israfil : Bertugas meniup sangkakala yang merupakan pertanda datangnya hari kiamat.
  4. Malaikat Izrail : Bertugas mencabut nyawa dan ruh setiap manusia dan makhluk lain di saat ajal datang. Malaikat izrail disebut juga dengan Malaikat Maut.
  5. Malaikat Munkar : Berugas sebagai penanya setiap manusia di alam kubur, yakni pada saat manusia dikuburkan.
  6. Malaikat Nakir : Bertugas sebagai penanya setiap manusia di alam kubur. Tugasnya bersamaan dengan Malaikat Munkar.
  7. Malaikat Raqib : Bertugas sebagai pencatat amal kebaikan (amal saleh) setiap manusia sejak balig sampai datangnya maut.
  8. Malaikat Atid : Bertugas sebagai pencatat amal kejahatan (amal buruk) setiap manusia, sejak balig sampai datangnya maut.
  9. Malaikat Malik : Bertugas sebagai penjaga dan pengawal neraka, serta kebalikan dari malaikat Ridwan.
  10. Malaikat Ridwan : Bertugas sebagai penjaga dan pengawal surga, dia sangat ramah, sopan, dan baik.

Manfaat Percaya kepada Malaikat
Percaya atau beriman kepada malaikat sangat bermanfaat bagi umat Islam, beberapa di antaranya adalah:

1. Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa malu saat melakukan perbuatan buruk, karena dirinya merasa selalu diawasi oleh malaikat, yaitu malaikat Raqib dan Atid.
2. Berusaha melakukan amalan-amalan ibadah sunnah pada waktu-waktu tertentu seperti pada sepertiga malam, dhuha, hari Jumat, dll karena yakin bahwa pada saat itu ada banyak malaikat yang siap mendoakan kebaikan untuk kita.
3. Sifat-sifat malaikat yang selalu patuh pada Allah dan tidak pernah menolak atau memberontak atas segala perintah membuat kita untuk turut mengikutinya.
4. Betapa mengerikannya berhadapan dengan Malaikat Malik yang menjaga pintu neraka dan betapa menyenangkannya berhadapan dengan Malaikat Ridwan yang menjaga pintu surga, akan membuat kita selalu menjaga amal-amal perbuatan kita yang akan mendekatkan kita pada surga dan menjauhkan kita dari neraka.


Semoga Bermanfaat !
sumber : 1, 2

Nama Lain Dari Al-Qur'an


Kali ini Saya akan memberitahu Nama Lain Dari Al-Qur'an.
Al Qur'an, kitab suci agama Islam memiliki banyak nama. Nama-nama ini berasal dari ayat-ayat tertentu dalam Al Qur'an itu sendiri yang memakai istilah tertentu untuk merujuk kepada Al Qur'an itu sendiri.


Nama-nama tersebut adalah :


Al-Kitab (buku)
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]:2)

Al-Furqan (pembeda benar salah)
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al Furqaan [25]:1)

Adz-Dzikr (pemberi peringatan)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)

Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

Asy-Syifa' (obat/penyembuh)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

Al-Hukm (peraturan/hukum)
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37)

Al-Hikmah (kebijaksanaan)
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39)

Al-Huda (petunjuk)
Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13)

At-Tanzil (yang diturunkan)
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)

Ar-Rahmat (karunia)
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)

Ar-Ruh (ruh)
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS.
Asy Syuura [42]:52)

Al-Bayan (penerang)
(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138)

Al-Kalam (ucapan/firman)
Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)

Al-Busyra (kabar gembira)
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102)

An-Nur (cahaya)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Al-Qur'an). (QS. An Nisaa' [4]:174)

Al-Basha'ir (pedoman)
Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)

Al-Balagh (penyampaian/kabar)
(Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52)

Al-Qaul (perkataan/ucapan)
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)


Itulah nama lain dari Al-Qur'an.
sumber

Minggu, 13 Januari 2013

Tips Sehat Ala Nabi Muhammad SAW


Kali ini Saya akan memberitahu Tips Sehat Ala Nabi Muhammad SAW.
Kesehatan itu kan penting banget, penting juga lo dibaca oleh siapapun Anda sebagai blogger, dari kalangan agama apapun, siapa tahu bermanfaat. Yang terpenting jangan bosan ya untuk membaca di blog Saya :D

Dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, rupanya tanpa kita sadari, tak boleh sembarangan. Inilah faktor penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya. Agar tips sehat ala nabi Muhammad ini bermanfaat untuk semua.

Tahu nggak? Ini adalah Diet Rasullulah SAW kita juga. Seorang Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau Anda ikut diet Rasullullah ini, Anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan. Ini detailnya :


* Jangan makan SUSU bersama DAGING
* Jangan makan DAGING bersama IKAN
* Jangan makan IKAN bersama SUSU
* Jangan makan AYAM bersama SUSU
* Jangan makan IKAN bersama TELUR
* Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD
* Jangan makan SUSU bersama CUKA
* Jangan makan BUAH bersama SUSU CTH :- KOKTEL

Aturan dan Cara Makan :

1. JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI, SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.
2. TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI. Dengan syarat agar kita bisa bangun untuk sholat malam.
3. JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM . BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.

Memang sulit mengamalkannya, tapi kalau tak percaya cobalah ! Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek atau tidak dalam waktu singkat. Cara makan ini Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti. Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.

Kemudian Saya paparkan untuk Anda tips hidup sehat ala Rasulullah berikut ini :

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu,sholat subuh berjamaah.

Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara subuh yg bagus utk kesehatan/ terapi penyakit TB
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN

Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jum’at beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim)

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN

Sabda Rasul :
“Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan) “(Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :
Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.

4. GEMAR BERJALAN KAKI

Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,pori- pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung

5. TIDAK PEMARAH

Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah”diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT

7. TAK PERNAH IRI HATI

Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi
iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. ::Ya Allah,bersihkanlah hatiku dari sifat sifat mazmumah ( Tercela ) dan hiasilah diriku dengan sifat sifat mahmudah ( Terpuji )


Semoga Bermanfaat !
Sumber

Minggu, 30 Desember 2012

Renungan Tahun Baru


Perayaan tahun baru ternyata bukan sesuatu yang baru, bahkan ternyata itu adalah budaya yang sangat kuno, beberapa umat melakukan. Perayaan itu, diantaranya adalah hari raya Nairuz, dalam kitab al Qomus. Nairuz adalah hari pertama dalam setahun, dan itu adalah awal tahun matahari.


Orang-orang Madinah dahulu pernah merayakannya sebelum kedatangan Rasulullah. Bila diteliti ternyata ternyata itu adalah hari raya terbesarnya orang Persia bangsa Majusi para penyembah api, dikatakan dalam sebagian referensi bahwa pencetus pertamanya adalah salah satu raja-raja mereka yaitu yang bernama Jamsyad.

Ketika Nabi datang ke Madinah beliau mendapati mereka bersenang–senang merayakannya dengan berbagai permainan, Nabi berkata: ‘Apa dua hari ini’, mereka menjawab, ‘Kami biasa bermain-main padanya di masa jahiliyah’, 


maka Rasulullah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ
بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْر


“Sesungguhnya Allah telah menggantikan untuk kalian dua hari itu dengan yang lebih baik dari keduanya yaitu hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.

[Shahih, HR Abu Dawud disahihkan oleh asy syaikh al Albani]


Para pensyarah hadits mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dua hari yang sebelumnya mereka rayakan adalah hari Nairuz dan hari Muhrojan [Mir’atul mafatih]
Di samping majusi, ternya orang-orang Yahudi juga punya kebiasaan merayakan awal tahun, sebagian sumber menyebutkan bahwa perayaan awal tahun termasuk hari raya Yahudi, mereka menyebutnya dengan Ra’su Haisya yang berarti hari raya di penghujung bulan, kedudukan hari raya ini dalam pandangan mereka semacam kedudukan hari raya Idul Adha bagi muslimin.

Lalu Nashrani mengikuti jejak Yahudi sehingga mereka juga merayakan tahun baru. Dan mereka juga memiliki kayakinan-keyakinan tertentu terkait dengan awal tahun ini. [Bida’ Hauliiyyah]

Tidak menutup kemungkinan masih ada umat-umat lain yang juga merayakan awal tahun atau tahun baru, sebagaimana disebutkan beberapa sumber. Yang jelas, siapa mereka?, tentu, bukan muslimin, bahkan Majusi penyembah api nasrani penyemabah Yesus dan Yahudi penyembah Uzair.

Jadi siapa yang anda ikuti dalam perayaan tahun baru ini ?

Lebih dari itu, ternyata perayaan tahun baru ini telah dihapus oleh Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, bukankah anda ingat hadits di atas?, Nabi menghapus perayaan Nairuz dan Muhrojan dan mengganti dengan idul Fitri dan Adha.

Lalu, kenapa muslimin menghidup-hidupkan sesuatu yang telah dimatikan Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam. Kata Ibnu Taimiyyah, Allah Subhanahuwata’ala mengganti (Abdala) konsekwensi dari kata Abdala (mengganti) adalah benar-benarnya terhapus hari raya yang dulu dan digantikan dengan penggantinya, karena tidak bisa berkumpul antara yang mengganti dan yang digantikan.

Tapi, kenyataannya justru tetap saja umat ini merayakan tahun baru, melanggar sabda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, sungguh benar berita kenabian Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam

« لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ، وَذِرَاعًا
بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ » .
قُلْنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »

“Benar-benar kalian akan mengikuti jalan-jalan orang yang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga bila mereka masuk ke lubang binatang dhob (semacam biawak), maka kalian juga akan memasukinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah Yahudi dan nashrani? Beliau berkata: Siapa lagi?.”

[shahih, HR al Bukhori Muslim dan yang lain]



Kaum muslimin…

Belum lagi, apa yang mereka lakukan dalam perayaan tahu baru? Bukankan berbagai kemungkaran yang sangat bertolak belakan dengan ajaran agama. Kalau anda dari jenis orang yang pobhi dengan ajaran agama, saya katakan, bukankah dalam acara itu banyak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan, abad, sopan santun, kehormatan jiwa dan berbagai kemuliaan-kemualiaan yang lain.

Hampir semua atau semua yang terjadi adalah kerendahan dan kehinaan martabat manusia apalagi martabat muslim. Tentu kita semua, saya dan anda dan mereka, sebenarnya menyadari akan hal itu, lalu kapan kita akan meninggalkannya, mengapa masih saja memeriahkan acara tersebut, tidakkah kita kembali saja kepada kehormatan kita dan kemulian kita serta tentunya ajaran agama kita.

Bersihkan dari bercak-bercak perayaan tahun baru, joget, pentas musik yang identik dengan kerendahan moral, minuman-minuman keras dan obat-obat terlarang, pembauran antara lawan jenis yang merusak moral, sampai pada pesta hura-hura dengan pakaian minim, pamer aurat, pacaran dan perzinaan, apakah kita menginkari terjadinya hal itu?

Berbagai sumber berita menyebutkan bahwa penjualan alat kontrasepsi baik kondom atau yang lain meningkat tajam dari tahun ke tahun menjelang perayaan malam tahun baru. Miris, kenyataan yang memperihatinkan, inikah moral bangsa kita, dimana susila dan dimana ajaran agama?

Bila anda seorang muslim atau muslimah tidakkan takut dengan ancaman Allah Subhanahuwata’ala , Nabi shallahu alaihi asallam bersabda

إذا ظهر الزنا و الربافي قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله

”Tidaklah nampak pada sebuah daerah zina dan riba melainkan mereka telah menghalalkan adzab Allah untuk diri mereka”
[Hasan, HR Abu Ya’la, al Hakim dan dihasankan oleh Asy Syaikh al Albani]

Juga, …

لم تظهر الفاحشة في قوم قط
حتى يعلنوا بها إلا فشا فيهم الأوجاع التيلم تكن في أسلافهم

“Tidaklah tampak pada suatu kaumpun perbuatan keji (zina, homoseks) sehingga mereka menampakkannya melainkan akan menyebar ditengah-tengah mereka penyakit-penyakit yang tidak pernah ada pada umat sebelumnya”
[Sahih, HR al Baihaqi, disahihkan oleh asy syaikh al albani]

Saudaraku muslim…Saudariku muslimah…Masihkan anda akan menodai diri anda….

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah Subhanahuwata’ala dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya (Yahudi dan Nashrani), kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
[QS :al Hadid:16]

Ingat, liang lahat menunggu kita semua…!!!!

Wassalamu alaikum…

Sumber

Minggu, 28 Oktober 2012

Bacaan Do'a Sesudah Sholat

BACAAN DO'A SESUDAH SHOLAT



Bacaan Lima

  1. Syahadat (Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah, Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasuulullaah
  2. Ta’audz (A’uudzu Billaahi Minasy-Syaithaanir-Rajiim)
  3. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un
  4. Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil-‘Aliyyil-Azhiim
  5. Allaahu Akbar, 3x


Do’a lengkap sesudah Sholat

Syahadat
Ta'audz + Al-Fatihah

Astaghfirullaahal-‘Azhiim, Alladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal-Hayyul-Qayyuum, Wa Atuubu Ilaiih, 3x

Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahuu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku, Wa Lahul-Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu WaHuwa ‘Alaa Kulli Syai’in Qadiir, 3x

Subhanal Malikil Ma'budi, Subhanal Malikil Maujudi, Subhanal Malikil Hayyil Lazi, Laa Yanamu Wala Yamuttu, Wala Yafuutu Abadan Subhun Qudusun Rabbunaa Wa Rabbul Malaikati Warruuh, Subhanallahi Walhamdulillahi Walaa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar

Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil-‘Aliyyil-Azhiim

Takbir lengkap:

Allaahu Akbar, 3x, Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillahilhamdu, Allaahu Akbar Kabiiraw Wal-Hamdu Lillaahi Katsiiraw Wa Subhaanallaahi Bukrataw Wa Ashiilaa. Laa Ilaaha Illallaahu Walaa Na'budu Illaa Iyyahu Mukhlishiina Lahuddiinna Walau Karihal Kaafirun, Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu, Shadaqa Wa'dahu Wanashara 'Abdahu Wa-A'azzajundahu Wahazamal Ahzaaba Wahdahu, Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar, Allahu Akbar Walillaahil Hamdu

Subhaanallahi,               33x
Al-Hamdu Lillahi,            33x
Laa Ilaaha Illallaahu,      33x
Allaahu Akbar,               33x
Istighfar,                       33x (Astaghfirullaahal-‘Azhiim)

A’uudzu Billaahi Minasy-Syaithaanir-Rajiim. Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim. Al-Hamdu Lillaahi Rabbil-‘Aalamiin, Hamdan Na’iimiin, Hamdan Syakiiriin, Hamday Yuwaafii Ni’amahu Wa Yukaafii Maziidah. Yaa Rabbanaa Lakal-Hamdu, Wa Laa Ka Syukru, Kamaa Yambaghii Li Jalaali Wajhika Kariim Wa Azhiimi Sulthaanik

Shalawat lengkap:

Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammadiw Wa'alaa Aali Sayyidinaa Muhammadin. Kamaa Shallaita 'Alaa Sayyidinaa Ibraahiim Wa 'Alaa Aali Sayyidinaa Ibraahiim. Wa Baarik 'Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidinaa Muhammad. Kamaa Baarakta 'Alaa Sayyidinaa Ibraahiim Wa 'Alaa Aali Sayyidinaa Ibraahiim. Fil-'Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid

Allahumma Innaa Nas'aluka Ridhoka Wal Jannah, Wanaa'uudzu Bika Ming Sakhatika Wannari, Allahumma Innaaka Afuwwun Karimun, Tuhibbul Afwa Fa'fu Ana Yaa Kariim
Allaahumma Antas-Salaamu Wa Minkas-Salaamu, Wa Ilaika Ya'uudus-Salaamu, Fa Hayyinaa Rabbanaa Bis-Salaami, Wa Adkhilnal-Jannata Daaras-Salaami, Tabaarakta Rabbanaa Wa Ta'aalaita Yaa Dzal-Jalaali Wal-Ikraam

Do’a Tolak Bala:

Allahumma Sif Anna Minal Balaa-I Wal Wabaa-I Ma Laa Yaksyifuha Ghairuk
Allahummas Rif Annaa Minal Balaa-I Wal Wabaa-I Ma Laa Yaksyarifuha Ghairuka
Allahumad Fa'annaa Minal Balaa-I Wal Wabaa-I Malaa Yadfauha Ghairuka
Yaa Daadi AlaBalaa-I Yaa Allaahu
Ya Daa-Fi Al Balaa-I Yaa Rohmanu
Ya Daa-Fi Al Balaa-I Yaa Rohiimu
Idfa' Annaa Kulla Balaa-I Dunyaa Wabalaa Il Aakhirat, Waa Syarraddun-Yaa Wasyarral Akhiroh, Wamin Aduwwin Minal Insaan Wal Jin, Waminassyaitani Wal Iblis, Wamaa Yathiru Minal Hawa-I, Wama Yanzilu Manissama-I, Wama Yakhruju Minal Ardi, Birahmatika Ya Arhamarrohimin, Washalallahu Alaa Saiyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Waash Habihi Ajmain Wal  Hamdulillahi Robbil 'Alamiin

Allahummaftah 'Alaina Abwaa Bal Khairi
Wa Abwaabal Barakati
Wa Abwa Banni'mati
Wa Abwa Barrizqi
Wa Abwaa Bal Quwwati
Wa Abwaabas Shihhah
Wa Abwaabas Salaamah
Wa Abwaabal Jannah
Allahumma 'Aafinaa Ming Kulli Balaa-Iddunya
Wa Adzaabil Aakhirah
Wash Rif Annaa Bihaqqil Qur'anil 'Adzhiim
Wa Nabiyyikal Karim Syaraddunyaa Wasyarral Akhirah Ghofarallahu Naa
Wa Lahum Birahmatika Yaa Arhamarraahimin

Allahhuma Innaa Nas Aluka Imanan Daiman
Wanas Aluka Qalban Khosyi'an
Wanas Aluka Ilaman Naafi'aa
Wanas Aluka Yaqiinan Shaadiqon
Wanas Aluka Amalan Shalihaan
Wanas Aluka Diinan Qayyimaan
Wanas Aluka Khairab Katsyiraan
Wanas Aluka Afwa Wal 'Aafiyah
Wanas Aluka Tamaamal 'Aafiyah
Wanas Aluka Syukro 'Alal 'Aafiyah
Wanas Aluka Ghinaa 'Anin Naas

Allaahumma Rabbanaa Taqabbal-Minnaa Shalaatanaa, Wa Shiyaamanaa, Wa Qiyaamanaa, Wa Rukuu’anaa, Wa Sujuudanaa, Wa Takhasysyu'anaa, Wa Tadarru'anna, Wa Ta’abbudanaa, Wa Tammim Taqshiiranaa Ya Allaah

Allahumma A’innaa ‘Alaa Dzikrika Wa Syukrika WaHusni Ibaadatik

Rabbanaa Laa Tu’aakhidznaa In Nasiinaa Au Akhtha’naa

Rabbanaa Wa Laa Tahmil-Alainaa Ishran Kamaa Hamaltahuu ‘Alal-Ladziina Min Qablinaa

Rabbanaa Wa Laa Tuhammilnaa Maa Laa Thaaqata Lanaa Bihi, Wa’fu ‘Annaa, Waghfir Lanaa, Warhamnaa, Anta Maulaanaa Fanshurnaa ‘Alal-Qaumil-Kaafiriin

Do’a Selamat:

Allaahumma Innaa Nas’aluka Salaamatan Fid-Diin
Wa ‘Aafiyatan Fil-Jasadi
Wa Ziyaadatan Fil-‘Ilmi
Wa Barakatan Fir-Rizqi
Wa Taubatan Qablal-Mauut
Wa Rahmatan ‘Indal-Mauut
Wa Magfiratam Ba'dal Mauut
Allaahumma Hawwin 'Alainaa Ya Allaah Fii Sakaraatil-Mauut
Wan-Najaata Minan-Naar
Wal-‘Afwa ‘Indal-Hisaab

Rabbaana Laa Tuzigh Quluubanaa Ba'da Idz Hadaitanaa Wahab Lanaa Min Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab

Rabbanaghfir Lanaa Wa Li Waalidiinaa, Wa Li Jamii’il-Muslimiina Wal-Muslimaati, Wal-Mu’miniina Wal-Mu’minaati, Al-Ahyaa’i Minhum Wal-Amwaat, Innaka ‘Alaa Kulli Sya’in Qadiir

Rabbanaa Hab Lanaa Min Azwaajinaa Wa Dzurriyyaatina Qurrata A’yuniw Waj’alnaa Lil-Muttaqiina Imaamaa

Rabbanaa Zhalamnaa Anfusanaa Wa In Lam Taghfir Lanaa WaTarhamnaa Lanakuunanna Minal-Khaasiriin

Rabbanaa Aatinaa Fid-Dun-Yaa Hasanatan Wa Fil-Aakhirati Hasanatan Wa Qinaa ‘Adzaaban-Na

Allaahummaghfir Lanaa, Dzunuubanaa WaKaffir ‘Annaa Sayyi’aatinaa Wa Tawaffanaa Ma'al-Abraar

Rabbij’alnii Muqiimash-Shalaati Wa Min Dzurriyyatii Rabbanaa Wa Taqabbal Du’aa

Wa Adkhilnal-Jannata Ma’al-Abraar, Yaa ‘Aziizu Ya Gaffaaru Yaa Rabbal-‘Aalamiin

Subhaana Rabbika Rabbil-'Izzati 'Ammaa Yashifuun, WaSalaamun 'Alal-Mursaliina Wal-Hamdu Lillaahi Rabbil-'Aalamiin

Amiin
Al-Fatihah


Bacaan setelah Tahajud 4 raka’at pertama

1.     Bismillahir Rahmannir Rahiim
2.     Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar
3.     Fadlan Minallahu Wa Ni’matan, Wa Maghfiratan, WaRahmah
4.     Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahuu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku, Wa Lahul-Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wa Huwa ‘Alaa Kulli Syai’in Qadiir
5.     Shalawat Nabi Saw:

·         Allaahumma Shalli ‘Alaa Muhammad
·         Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad
·         Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad, Wahabibina, Wa Syafi’ina, Wa Maulana, Muhammadin, WaAla Alihi, Wa Shohbihi Ajmain

6.     Allahumma Innaa Nas'aluka Ridhoka Wal Jannah Wanaa'uudzu Bika Ming Sakhatika Wannari
7.     Allahhumma Innaaka Afuwwun Karimun, Tuhibbul Afwa Fa'fu Ani Jamii’an Muslimiina Wal-Muslimaati, Birahmatika Ya Arhamarrohimin
Bacaan setelah Tahajud 4 raka’at kedua

1.     Bismillahir Rahmannir Rahiim
2.     Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar
3.     Subhanal Malikil Ma'budi, Subhanal Malikil Maujudi, Subhanal Zil Izati Wal Azhomati, Wal Qudrotihi, Wa Hayibatihi, Wal Suthon, Wal Ala’i, Wal Kibriati, Wa Jalali, Wal Jama’i, Wala Yamuttu, Wala Yafuutu Abadan Subuhun Qudusun Rabbunaa Wa Rabbul Malaikati Warruuh, Subhanallahi Walhamdulillahi Walaa Ilaaha Illallaahu Wallahu Akbar. Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil-‘Aliyyil-Azhiim


Bacaan setelah Witir

1.     Bismillahir Rahmannir Rahiim
2.     Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallaah, Allahu Akbar
3.     Takbir, 33x (Allaahu Akbar, 3x, Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillahilhamdu)
4.     Doa Jagad Buana (dibaca juga setiap setelah sholat apapun)

·         Ya Allah, apapun ibadah yang kami kerjakan, jadikanlah sebagai tanda bakti & syukur kami kepadaMu
·         Ya Allah, kami yang saat ini masih dititipi & dikehendaki dengan kehidupan selama di dunia ini, semoga Ya Allah, Engkau memberikan segala kecukupan dari apa yang kami butuhkan
·         Ya Allah, berikanlah kepada kami kesenangan di dunia & kesenangan di akhirat, dan jadikanlah kami menjadi ahli surgaMu & jauhkanlah kami dari api nerakaMu


Bacaan setelah Ashar (minimal dibaca 1x dalam sehari)

1.     Takbir, 33x (Allaahu Akbar, 3x, Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillahilhamdu)
2.     Subhanal Malikil Ma'budi, Subhanal Malikil Maujudi, Subhanal Malikil Hayyil Lazi, Laa Yanamu Wala Yamuttu, Wala Yafuutu Abadan Subhun Qudusun Rabbunaa Wa Rabbul Malaikati Warruuh, Subhanallahi Walhamdulillahi Walaa Ilaaha Illallaahu Wallahu Akbar.
3.     Subhanallahi Adadama Kholaqol Fisama’I, Wa Subhanallahi Adadama Kholaqol Fil Ardi, Wa Subhanallahi Baina Dzalika, Wa Subhanallahi Adada Wal Kholiqu, Wallahu Akbar Mitslu Dzalik, Walhamdulillahi Mitslu Dzalik, Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaahi Mitslu Dzalik, Laa Ilaaha Illallaah Mitslu Dzalik
4.     Subhaanallahi,               33x
5.     Al-Hamdu Lillahi,            33x
6.     Laa Ilaaha Illallaahu,      33x
7.     Allaahu Akbar,               33x
8.     Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahuu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku, Wa Lahul-Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wa Huwa ‘Alaa Kulli Syai’in Qadiir
8.     Shalawat Nabi SAW:

·         Allaahumma Shalli ‘Alaa Muhammad
·         Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad
·         Allaahumma Shalli ‘Alaa Sayyidinaa Muhammad, Wahabibina, Wa Syafi’ina, Wa Maulana, Muhammadin, WaAla Alihi, Wa Shohbihi Ajmain

  1. Istighfar,                       33x (Astaghfirullaahal-‘Azhiim)
10.  Astaghfirullaahal-‘Azhiim, Alladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal-Hayyul-Qayyuum, Wa Atuubu Ilaiih, Taubatan Abdi Zholimin Layamliku Linafsihi Dhorron Wala Naf’an Wala Mautan Wal Hayatan Wala Nusuro
11.  Doa Nabi Yunus AS:
·         Laa Ilaaha Illa Anta Subhannaka Ini Kuntum Minal Dzalimin
12.  Doa minta ampunan
13.  Doa Jagad Buana
14.  Doa Arwah
·         Contoh: Wa Kusyuson Illa Ruhi “Nama” bin/binti “Nama Orang Tua”

Kamis, 30 Agustus 2012

Jangan Malu Ketika Dibilang Berbeda / Aneh !

Jadi Orang Aneh, PD aja lagi

“Dunia memang aneh”, gumam Pak Ustadz suatu hari.

“Apanya yang aneh ustadz?” tanya Arif penasaran.

“Tidakkah antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah menjadi pemandangan biasa...”

“Coba antum rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami...” Kata Pak Ustadz.

Tanpa banyak tanya, Arif melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib, Arif bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah.

Belum setengah perjalanan, Arif berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya”

“Aduh, tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih ? tanya ibu muda itu.

Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya;
“Kenapa orang yang hendak pergi ke Masjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya seperti itu ditumbenin ?

Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja ?

Kenapa orang ke Masjid dianggap aneh..??

Orang yang pergi ke Masjid akan terasa “aneh” ketika orang-orang lain justru tengah asyik nonton sinetron.

Orang ke Masjid akan terasa “aneh” ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan adzan.

Orang ke Masjid terasa “aneh” ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.

Ketika hal itu arif ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, “Kamu akan banyak menjumpai “keanehan-keanehan” lain disekitarmu..” , kata Pak Ustadz.

“Keanehan-keanehan” disekitar kita..??

Cobalah ketika kita datang ke kantor, kita lakukan shalat sunnah dhuha, pasti akan nampak “aneh” ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa “aneh”, karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat diakhir waktu.

Cobalah berdzikir atau tadabur al qur’an ba’da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman.

Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat.
Aneh bukan..??

Cobalah shalat jum’at lebih awal, akan terasa aneh, karena Masjid masih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang selesai.

Cobalah antum kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah kiriman artikel yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang “aneh” selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari’at dan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut “ditumbenin” ketika kita pergi ke Masjid, dengan pakaian rapih, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al Qur’an (Al A’raf:31)

Jangan takut dikatakan “sok alim” ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, wong itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul gak karuan.

Jangan takut dikatakan “sok rajin” ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.

Maka apabila kamu Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa*). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Annisaa:103) *

Jangan takut untuk shalat jum’at di shaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah...

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli (1475), yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (AlJumu’ah:9)

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al qur’an, karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan...

*Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
” Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ?” (Fusshilat:33)

Jangan takut jika artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita.

Kalau sekali kita menyampaikan, sekali kirim artikel lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita….

Jangan malu menulis status di FB yang berisi tausiyah, tentang kebenaran, ilmu yang bermanfaat, jika memang hal itu bertujuan untuk kebaikan.

Kalau nulis status tentang keluh kesah, marah-marah, humor setiap hari kita bisa kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih..??

Jangan malu dibilang sok alim ketika engkau memakai pakaian takwa yang menutup aurat, bukankah yang seharusnya malu adalah mereka yang mempertontonkan aurat mereka.

Jangan malu dibilang gak laku, karena kau tidak punya pacar, bukankah pacaran itu hukumnya haram. Yang seharusnya malu adalah mereka yang hobi melakukan zina dan perbuatan asusila.

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, sok alim, lha wong itu yang disuruh kok, “sampaikan dariku walau satu ayat...”

Mutiara akan tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.

Lakukan “keanehan-keanehan” yang sesuai dengan syari’at. Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur’an & Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral...

Lagi pula kenapa kita harus takut disebut “orang aneh” atau “manusia langka”, jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelematkan kita...
Lebih baik dikira aneh oleh manusia daripada aneh menurut Allah, bener gak
Sahabatku selamat jadi orang aneh ya !?

Minggu, 22 Juli 2012

Hal-Hal Yang Tidak Membatalkan Puasa


Di kalangan orang-orang awam, beredar mitos-mitos mengenai hal-hal yang disangka membatalkan puasa, padahal sebenarnya tidak membatalkan puasa. Diantaranya: buang angin di dalam air, sahur dalam keadaan junub, sikat gigi, kumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, berdarah (luka pada kulit), mencicipi makanan, suntik, mencium istri/suami, dan lain-lain.






Hal-Hal Yang Tidak Membatalkan Puasa :


Banyak teman ketika itu beranggapan bahwa jika sampai buang angin di dalam air, puasanya bisa batal. Padahal buang air kecil dan buang angin di dalam air adalah 2 hal yang seringkali dilakukan.

Walau sudah lama saya tidak mendengar ada orang yang masih menganggap buang angin di dalam air adalah benar-benar dapat membatalkan puasa, tetapi masih banyak hal-hal lain yang tidak ada tuntunan dan dasar hukumnya tetap saja dianggap oleh beberapa orang sebagai hal yang membatalkan shaum Ramadhan.

Di antara hal-hal tersebut yang saya coba daftarkan di antaranya adalah sahur dalam keadaan junub, sikat gigi, kumur-kumur dan memasukkan air ke hidung, berdarah (luka pada kulit), mencicipi makanan, suntik atau mencium istri/suami. Mungkin masih ada beberapa ‘fatwa’ batal lainnya yang beredar di masyarakat.

Ketika saya kost di Bandung pada masa kuliah dulu, pernah ada teman yang pagi-pagi buta, jam 3, menggigil kedinginan karena mandi wajib. Di Dago Atas yang dingin, dia mandi sepagi itu. Alasannya, baru saja mimpi “basah”. Padahal ketika itu lagi bulan Ramadhan. Dengan kata lain, dia mandi agar sahur dan puasanya sah. Tidak ada referensi yang menyebut bahwa kita harus sahur dalam keadaan bersih. Tidak sahur saja puasanya tetap sah, yang penting kita telah berniat untuk puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Yang tidak sah dilakukan dalam keadaan junub adalah shalat. Jadi, ketika masuk waktu shalat Subuh tapi dia masih dalam keadaan junub, barulah dia wajib mandi.

Sikat gigi. Banyak juga orang yang menganggap bersikat gigi di siang hari ketika puasa bisa membatalkan puasa. Ya iya bisa batal, kalau odolnya dimakan, atau airnya diminum. Selama 2 hal itu tidak dilakukan, tidak ada alasan untuk tidak bersikat gigi. Adanya hadis yang menyebut baunya mulut orang yang berpuasa lebih harum ketimbang wangi kesturi di surga, selain lemah juga tidak mencerminkan ajaran Islam yang mengajarkan kebersihan dan kesehatan (tentu termasuk kesehatan gigi dan rongga mulut). Menterjemahkan hadis tersebut secara harfiah sehingga membiarkan mulut berbau busuk tidak saja buruk buat kesehatan si empunya mulut, tapi juga mengganggu orang di sekitarnya.

Hal lain yang kadang ada juga yang menganggap bisa membatalkan puasa adalah kumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Sekali lagi, ini benar bisa membatalkan puasa jika airnya diminum! Jika tidak, ya puasanya jalan terus. Kita tidak menemukan dalil yang menyebut tata cara berwudhu khusus ketika sedang berpuasa. Artinya, dalam keadaan berpuasa (termasuk di bulan Ramadhan), kita tetap saja berwudhu dengan cara biasa. Termasuk berkumur dan mencuci rongga hidung bagian depan. Yang penting dilakukan seperti biasa, tidak menjadi berlebih-lebihan yang bisa berakibat adanya air yang tertelan.

Ada pula orang yang mengatakan bahwa berdarah karena luka itu membatalkan puasa. Ini juga sama, tidak ada dalil yang menyebut berdarah bisa membatalkan puasa. Iya bisa batal, kalau yang dimaksud adalah darah menstruasi. Hehehe.

Dulu kerap saya ikut menonton di dapur, menyaksikan ibu dan kakak memasak atau membuat kue sebelum lebaran. Kerap ibu mencicipi masakan dengan menempelkan jari di ujung lidahnya. Pada salah satu hadis riwayat Bukhari hal ini dibenarkan dan disebut tidak membatalkan puasa, yang penting tidak sampai tenggorokan. Lebih afdol lagi tentunya setelah dicicipi di ujung lidah segera dilepehkan kembali. Kalau tidak dicicipi, bagaimana jadinya masakan-masakan tersebut. Jadi mencicipi makanan ini selain tidak membatalkan puasa, mestinya juga mengandung pahala, karena menyediakan makanan yang enak untuk berbukanya orang-orang yang berpuasa

Di waktu lain, ada juga orang-orang yang menolak disuntik ketika sakit. Khawatir suntikan itu membatalkan puasa. Suntik juga tidak membatalkan puasa, selama yang disuntikkan tidak mengandung bahan makanan (misalnya di-infus).

Mencium istri di saat menjalankan shaum Ramadhan pernah dilakukan Rasullulah Muhammad SAW pada Aisyah. Hal ini disebut dalam sebuah hadis riwayat Bukhari. Hal terpenting yang perlu dijaga adalah menahan diri dari nafsu syahwat. Akan tetapi hal ini tentu berat buat orang biasa.

Selain hal-hal tersebut di atas, hal yang menarik perhatian saya lainnya adalah anggapan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Seringkali menjadi pemandangan yang umum kita lihat di masjid-masjid atau musholla terdapat banyak orang yang bergelimpangan. Tidur. Istilahnya “puasa ular”. Dalil yang mendukung hal ini juga saya anggap lemah. Bagaimana mungkin Islam mengajarkan umatnya bermalas-malasan. Padahal puasa seharusnya tidak dijadikan alasan untuk mengurangi aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan.

Demikian hal-hal yang bisa saya ingat dan sharing ke teman-teman. Semoga tidak ada lagi teman-teman yang mandi kembang, eh, mandi junub di pagi buta, atau bau mulut di siang hari, serta hal-hal yang sebenarnya dibenarkan lainnya.


Semoga Bermanfaat !


Sumber : http://www.zikri.com/2008/09/14/hal-hal-yang-tidak-membatalkan-puasa/

Sabtu, 21 Juli 2012

Mimpi Basah Saat Berpuasa


Pertanyaan:

Bagaimana hukum puasa seseorang yang maninya keluar ketika dia sedang berpuasa?

Jawaban:

Keluar mani ketika berpuasa, hukumnya ada dua:

1. Keluar mani tanpa sengaja, hukumnya tidak sampai membatalkan puasa.

Misalnya, mimpi basah di siang hari bulan Ramadan. Sebabnya, orang yang tidur tidak mampu mengendalikan mimpinya. Demikian pula, syahwat yang memuncak di kala mimpi basah hingga keluar mani, itu terjadi di luar kemampuannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


رفع القلم عن ثلاثة عن المجنون المغلوب على عقله حتى يفيق وعن النائم حتى يستيقظ وعن الصبى حتى يحتلم

“Pena catatan amal itu diangkat (tidak dicatat amalnya, pen.), untuk tiga orang: orang gila sampai dia sadar, orang yang tidur sampai dia bangun, dan anak kecil sampai dia balig.” (H.R. An-Nasa’i, Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Al-Albani)

2. Mengeluarkan mani dengan cara disengaja dan dipaksakan, maka puasanya batal. Baik dengan cara onani maupun ketika bercumbu dengan istri, hingga keluar mani.

Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin mengatakan, “Termasuk pembatal puasa adalah mengeluarkan mani dengan syahwat (disengaja keluar, pen.). Yang demikian itu menyebabkan puasanya batal. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis Qudsi, “Allah berfirman (yang artinya), ‘Orang yang berpuasa itu meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena diri-Ku.‘” (H.R. Bukhari dan Abu Daud). (Liqa’at Bab Al-Maftuh, volume 50, hlm. 10)

Allahu a’lam.





Read more about ma'zi by www.konsultasisyariah.com

Jumat, 20 Juli 2012

Hal hal Yang Dapat Mengurangi Pahala Puasa

Kali ini Saya akan membahas tentang apa saja yang dapat mengurangi pahala puasa.

Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Syahrus Shiyaam, Selamat datang Ramadhan, puji syukur kehadiratMu Ya Allah Ya Robbi, karena sampai detik ini aku masih Kau beri izin untuk menapaki bulan yang suci penuh ampunan ini. Mari kita menyimak sedikit ulasan tentang apa saja yang bisa mengurangi pahala puasa.

Sungguh merugi, bila kita telah menjalankan puasa, tiada makan dan tiada minum, tetapi bila yang kita dapat hanya lapar dan dahaga saja.


Mari kita simak beberapa hadits berikut ini :

“Sesungguhnya puasa itu bukan menahan dari makan dan minum saja, hanyalah puasa yang sebenarnya adalah menahan dari laghwu (ucapan sia-sia) dan rafats (ucapan kotor), maka bila seseorang mencacimu atau berbuat tindakan kebodohan kepadamu katakanlah: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’.” [Shahih, HR Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim, lihat kitab Shahih Targhib]

Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah berfirman :
Maka bila pada hari puasanya seseorang di antara kalian janganlah ia melakukan rafats dan janganlah ia yashkhab (berteriak, ribut), bila seseorang mencacimu atau mengganggumu maka katakanlah: ‘Saya ini orang yang sedang berpuasa…’.” [Shahih, HR Al-Bukhari]

Dari Abu Hurairah dari Nabi ia bersabda: “Janganlah kamu saling mancaci (bertengkar mulut) sementara kamu sedang berpuasa maka bila seseorang mencacimu katakana saja: ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa’, dan kalau kamu sedang berdiri maka duduklah.” [Shahih, HR Ibnu Khuzaimah: 3/241, Nasa’i dalam Sunan Kubra: 2/241 Ibnul Ja’d: 1/411, tanpa kalimat terakhir. Imam Ahmad dalam Musnad:2/505 dan Ath-Thayalisi dalam Musnad:1/312. Lihat Shahih Targhib]

Namun, hal di atas hanyalah bahasan pembuka. Dimana pembahasan sebenarnya tentang hal-hal apa saja yang dapat mengurangi pahala puasa.

Tak usah berlama lama, mari lihat di bawah ini ↓



1. Berbohong/berdusta

Mengaku berpuasa, tapi selalu berkata bohong pada semua orang. Misalnya yang terjadi pada kisah seorang suami yang selalu berbohong kepada sang istri. Kasusnya adalah si istri selalu menanyakan sisa uang setoran kepada suaminya yang kerja sebagai supir angkot. Namun setiap si istri meminta sisa uang setorannya untuk membeli belanja harian, jawaban sang suami pasti tidak ada. Dengan alasan kondisi penumpang hari ini sangat sepi, jadi hanya cukup untuk uang setoran saja. Padahal ini bulan Ramadhan, tapi sang suami harus berbohong.

2. Menggunjing atau membicarakan orang

Banyak ibu-ibu majelis ta’lim saat ini, menghadiri acara pengajian di masjid tidak memanfaatkan dengan baik. Seperti berkumpul dalam satu kelompok bersama majelis ta’lim lainnya, membicarakan ibu satu ke ibu lainnya. Padahal dalam acara pengajian rutin yang diadakan setiap minggunya pada bulan Ramadhan. Alangkah baiknya bila ingin membicarakan orang ditahan dulu hingga waktu berbuka tiba. Sebab, apabila itu tetap dilakukan, pahala puasa seseorang yang sedang menggunjing orang itu akan berkurang.


3. Mengadu domba antar sesama

Dalam hukum islam perbuatan adu domba itu terhadap sesama umat islam adalah hal yang paling dibenci oleh Allah SWT. Apalagi hal tersebut dengan sengaja dilakukan hanya untuk merusak iman kedua umatnya. Dan parahnya lagi itu dilakukan pada saat bulan Ramadhan, bulan suci penuh ampunan, bulan yang penuh berkah. Jadi sayang sekali bukan, bulan yang penuh dengan berbagai pahala ini harus ternoda dengan hal yang seharusnya tidak mesti dilakukan, seperti mengadu domba.

4. Sumpah palsu

Kawan kawan pasti pernah menemukan suatu peristiwa mengenai sumpah palsu, entah itu terjadi di sekeliling kehidupan kita ataupun melihat di siaran televisi. Perbuatan tersebut paling sering dilakukan hanya untuk meyakinkan seseorang itu. Misalnya ada seorang pemuda di suatu perkampungan, ketahuan mengambil mangga oleh seorang warga di perkebunan kepunyaan tetangganya. Namun si pemuda membantahnya bahwa ia telah mencurinya, si pemuda lalu menjelaskan bahwa ia sudah terlebih dahulu meminta izin kepada pemiliknya. Karena warga yang mengetahui perbuatan itu tidak mempercayainya semudah itu. Ia pun rela mengucapkan sumpah palsu dengan membawa nama Allah SWT, guna untuk membuat warga itu percaya. Begitulah sedikit ilustrasi tentang sumpah palsu.


5. Melihat dengan syahwat

Untuk yang terakhir ini kawan kawan blogger pasti telah banyak mengetahuinya bukan, mengenai melihat lawan jenisnya dengan syahwat. Saya akan berikan kembali ilustrasinya kepada kawan kawan, ada salah seorang remaja yang ingin berbelanja ta’jil di pasar Ramadhan, namun disela ia mencari ta’jil yang enak untuk berbuka puasa. Si remaja itu tidak sengaja melihat seorang remaja putri yang ingin membeli ta’jil juga dengan mengenakan pakaian yang ketat dan dapat membangkitkan gairah si remaja tersebut. Sehingga si remaja yang tidak memiliki iman yang kuat itu, malah keterusan melihatnya menjadi sengaja. Begitulah ilustrasinya, mengenai melihat dengan syahwat.


Dari hal hal di atas itu semoga kita bisa menahannya dengan khusyuk.

Semoga Artikel ini bermanfaat !